Jumat, 21 Oktober 2011

Menelanjangi Hati




ANDAI KAMU

Andai aku laut
aku mau kamu ikannya, agar kamu tahu betapa dalam perasaan ini untukmu

andai aku tanah
aku mau kamu cacingnya agar kamu tahu betapa sulit struktur perasaan ini terjamah

andai aku angkasa
aku mau kamu burungnya,agar kamu dapat terbang bebas dalam perasaan yang luas ini

andai aku malam
aku mau kamu bintangnya,agar kamu tahu gelapnya perasaan ini tanpa kamu

andai aku siang
aku mau kamu mataharinya
agar kamu tahu panasnya perasaan ini karena ulahmu jua

andai aku daratan
aku mau kamu udaranya
agar kamu tahu perasaan ini kosong tanpa hadirmu

andai aku samudra
aku mau kamu garamnya
agar kamu tahu perasaan ini sudah terlalu larut dalam dirimu

andai aku manusia
aku mau kamu darahnya
agar kamu tahu begitu hampa perasaan ini tanpa aliranmu

udarai aku
larutkan aku
terangi aku
isikan aku
penuhi aku
kasihi aku
tapi aku tak mau
kamu cintai aku
sebab itu sekaligus
sakiti aku

Sebut Aku Sampah 

Lebih baik rendam dendam itu
sembunyikan juga umpat itu
tolong bungkam mulut kotorku
hina aku
meski kamu buta
aku itu siapa
namun aku bangga
pernah jadi sampah miliku
pakai aku
lalu buang dipojok ruang sana
demi cinta
ya .
Demi cinta
rasa yang binasakan semua luka
bahkan perihku pun tertawa
simak ocehanmu
tentang aku yang tak lagi suci
kamu sayang
kamu yang kotori aku
kau buat aku jadi sampah
kini semua hilang
termasuk kamu
sayang mu
yang dulu hiasi bibir manismu
tidak!
Bibir itu
kumpulan asap rokok
pengap
namun juga nikmat
sebut aku kini
setelah semua terjadi
gadis tak perawan
yang kau sebut sampah
ya !
Aku sampah,
dan aku tetap cinta kamu
hai pemakaiku ..
Tak bisakah kau menyimpanku
meski hanya sebagai penghuni tong sampahmu

tempat bernama

kayu itu mengembun
diam dalam damainya
sampai mentari pagi sapa harumnya
terbuka ia perlahan dan seksama
hening
satu
dua
berdatangan penghuninya
tiga
empat
bersama jumlah detik yang ada
kini ia ramai
senyum mengulum
ramai
teriak ia
bincang mereka
riuh itu mereda saat sosok pembawa pelita datang
dan membuat semua diam
terkecuali yang tak memperhatikan
proses itu berjalan
smpai dentang bel mengakhirkan
dan kembali sarang para mereka
untuk kembali esok harinya

Ini Cara Mu Mencintaiku

Kau demikian
kamu bersihkan liurku
dengan tangan nanah itu
demi halus usap peluhku
kau demikian
kamu sapu airmataku
bersihkan lukaku dengan borok busuk mu
kau lumat kotoranku kau cicipi
halus perlahan
raba dada ini
dan cabut duri itu
sambil lalu kau dendang lagu
tentang mati yang begitu nikmat bagimu
kini kau kuliti aku
perlahan darah jilati lidahmu
tetes tak sisa kau hisap juga
kau congkel mataku dan mengulumnya dimulutmu.
Kau permainkan ia diantara gigimu
kini dari harumnya
kau potong leherku
mengiris dadaku dan ambil hati
sakit
sakit
ronta yangg tersiasa.
Perih
perih
sayang
halalkah darahku kau minum sebab cumbumu gigit tebasan leherku

Hanya Ingin Membuatmu Tersenyum

Sepi ini
kejam menghunusku
pedangnya yang berkilat perak
merajam hati
harum anyir darah yang mengalir
merah yang menghitam
pekat
gelap
dan sepi
senyum itu
untaian kembang duka yg lara
tipis lirih yang luka
ingin hati
seringai sepi itu pergi
lolongan duka itu sirna
meski sisian hati
tepi yg mengeras deras
aliran sendu
mendayu
pilu
parah
marah salah kaprah
semua ini
hanya kamu
ada kamu
hadir kamu
sekalipun gantung tubuh
mengiris leher miris
aku lakukan
aku berikan
buat kamu
untuk kamu
bahagia
meski diri
harus kurus mengerus terus
tapi bahagiamu
adalah
surga bahagia
disisi neraka duka
akan kunikmati juga


 Foto : Created by Self


5 komentar:

  1. waaawww... keren permainan kata-katanya. dalem banget.

    BalasHapus
  2. wahh objek yang melakukan sesuatu.. imaginasi liar.. darah yg menghisap lidah dan bukan sebaliknya :( canggih..

    BalasHapus
  3. Wah...sumpah, kata2nya keren abis

    BalasHapus

Bagi yang bukan Blogger dapat memberi komentar dengan cara memilih form Name/URL pada link Berikan komentar sebagai :
isi Name dengan Nama lalu isi Url dengan Link Facebookmu.