Kamis, 30 Maret 2017

Tentang Pertemanan

Saat ini saya sedang sedih. Ada banyak hal yang saya pikirkan saat ini. Ada banyak kecemasan yang tengah saya alami saat ini. Hal yang sering kali membuat saya sedih adalah, bukan karena banyaknya masalah saya, atau seringnya saya mengalami kecemasan. Tapi, rasa sendiri yang tiba-tiba menyelimuti, jika saya tengah mengalami hal-hal tersebut.
Menjadi Introvert, bukan tentang kemahiran mereka menganalisa dan kepandaian mereka, yang kata sebagian orang sangat mengangumkan. Tapi juga tentang rapuhnya mereka, tentang ringkihnya perasaan mereka. Saya mengatakan ini karena saya kerap mengalami perasaan sendiri itu. Bukan karena tak ada teman, dan bukan karena kami mengecilkan peran mereka yang sering ada untuk kami. Tapi, saya merasa, kadang butuh “klik” tertentu untuk dapat terkoneksi dan membuka ruang dihati kami untuk kemudian kami berbagi dan merasa tak sendiri lagi. Dan sayangnya, tak semua orang dapat “klik” yang saya maksud.
Saya sendiri kurang mengerti apa klasifikasi atau syarat untuk seseorang hingga dapat “klik” terhadap perasaan saya. Kadang ada orang yang datang begitu saja lantas “klik” itu tiba. Kadang butuh proses lama sampai teman saya tersebut nyaris menyerah membuka lapis demi lapis ruang ketertutupan saya, hingga akhirnya saya membagi tempat diruang pribadi saya.