Jumat, 02 Desember 2011

2 Hati Lelaki


Ditmar seperti menelan ribuan paku karat saat mendapati nama kekasihnya tersemat dalam sebuah undangan ungu berhias bunga berwarna putih disekelilingnya. mungkin seharusnya ia bahagia ,namun tidak ! karena bukan namanya yang menjadi pasangan dalam undangan itu. Justru orang lain dan itu sangat melukai hatinya.


Lemas membekap tubuh, menjalar seumpama domino yang dijatuhkan. Ia menatap kosong lembar undangan yang kini telah tergeletak di lantai kamarnya itu. Ia begitu terpukul dan tak terima. Perlahan kenangan demi kenangan bersama kekasihnya muncul. Melemparkannya pada satu daratan kenyataan. Ini semua salah Tuhan. Ia marah, air mata menggenang. Ia sesunggukan.

Lama ia terpekur, kini semua mereda. Tangis pedihnya berganti tawa.

Seringai penuh makna yang hanya ia yang dapat mengerti maksudnya.
Ia tertawa ..