SUASANA tadarusan malam itu seperti biasanya. Hanya ada aku, rendy dan abangku irwan. Ini adalah tradisi wajib tahunan kami. Lepas shalat tarawih kami akan berkumpul dan memasang speaker untuk kemudian secara bergiliran membaca Al-Qur’an. Biasanya kami menghabiskan satu juz dalam semalam. Artinya pas satu bulan kami telah selesai menghatamkan Al-Qur’an. Sungguh menyenangkan kawan. Ini adalah momen yang paling ku tunggu-tunggu setiap bulan ramadhan. Terlebih jka rendy berbaik hati membelikan kami makanan. Wihh, nikmatnya. Selesai tadarus kami akan mengobrol sambil memakan makanan tersebut.
Setelah Irwan selesai baca, kini giliranku. Dengan kemampuan membaca yang lumayan pas-pasan aku mencoba bertilawah dengan speaker hitam didepan mulutku yang akan menghantarkan suaraku berkeliling ke seantero kampung. Bahkan konon sampe kampung sebelah. Kami mohon maaf jika kami menggangu, kami hanya sekelompok pemuda yang ingin ikut meramaiakan malam ramadhan dengan lantunan Ayat Suci Al-Qur’an meski dengan terbata-bata. Kami tak maksud mengkhianati Hukum tajwid apalagi merusak keindahan kalam ilahi itu.
Selesai membaca kini giliran rendy. Selagi rendy membaca iseng-iseng kuraih hape disaku ku dan membuka facebook. Sedari pulang kerja tadi, hape ini ku cas. Jadi sudah cukup lama kau tak mengecek akun ku itu. Ada beberapa notif, kebanyakan kiriman ke grup yang aku ikuti. Baiklah nanti saja ku baca. Tapi tunggu. Seorang teman menandaiku sebuah catatan ini. Ellisabeth sadhana Christi nama teman ku itu. Penasaran akhirnya aku buka dan mulai membaca. “oohh ini catatan tentang aku yang di janjikan tempo hari itu” gumamku dalam hati.
Aku lahap catatan itu sambil sesekali tersenyum. Menarik melihat karakter kita menurut orang lain. Ia menulisknnya dengan gaya anak muda yang segar dan humoris. Seperti sebuah kewajiban. Aku pun me like catatan itu. Selesai membaca aku mengsmsnya. Ku ucapkan terimaksih. Dan kini ia berbalik minta dibuatkan catatan tentang dia kepadaku.
Setelah Irwan selesai baca, kini giliranku. Dengan kemampuan membaca yang lumayan pas-pasan aku mencoba bertilawah dengan speaker hitam didepan mulutku yang akan menghantarkan suaraku berkeliling ke seantero kampung. Bahkan konon sampe kampung sebelah. Kami mohon maaf jika kami menggangu, kami hanya sekelompok pemuda yang ingin ikut meramaiakan malam ramadhan dengan lantunan Ayat Suci Al-Qur’an meski dengan terbata-bata. Kami tak maksud mengkhianati Hukum tajwid apalagi merusak keindahan kalam ilahi itu.
Selesai membaca kini giliran rendy. Selagi rendy membaca iseng-iseng kuraih hape disaku ku dan membuka facebook. Sedari pulang kerja tadi, hape ini ku cas. Jadi sudah cukup lama kau tak mengecek akun ku itu. Ada beberapa notif, kebanyakan kiriman ke grup yang aku ikuti. Baiklah nanti saja ku baca. Tapi tunggu. Seorang teman menandaiku sebuah catatan ini. Ellisabeth sadhana Christi nama teman ku itu. Penasaran akhirnya aku buka dan mulai membaca. “oohh ini catatan tentang aku yang di janjikan tempo hari itu” gumamku dalam hati.
Aku lahap catatan itu sambil sesekali tersenyum. Menarik melihat karakter kita menurut orang lain. Ia menulisknnya dengan gaya anak muda yang segar dan humoris. Seperti sebuah kewajiban. Aku pun me like catatan itu. Selesai membaca aku mengsmsnya. Ku ucapkan terimaksih. Dan kini ia berbalik minta dibuatkan catatan tentang dia kepadaku.